Pada Selasa, 27 Mei 2025, telah berlangsung kegiatan studi banding organisasi antara Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (BEM FH UNDIP) dan Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga (DEMA FSH UIN Suka). Acara ini digelar di lingkungan Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, mengangkat tema SEJIWA, yang merupakan akronim dari Sinergi, Edukasi, Jejaring, Inovasi, dan Wawasan.
Kegiatan dimulai pukul 09.00 WIB dan dibuka dengan sambutan dari kedua belah pihak. Ketua BEM FH UNDIP, Saudara Imam Morezky, menyampaikan sambutan yang penuh makna, menyitir kisah historis hubungan antara Pangeran Diponegoro dan Sunan Kalijaga, yang merupakan guru spiritual beliau. Ia berharap pertemuan ini menjadi ajang silaturahmi yang melahirkan banyak kebaikan dan kerja sama yang berkesinambungan.
Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Ketua DEMA FSH UIN Sunan Kalijaga, Saudara Deryan Febriandy. Ia mengungkapkan rasa bangga dan terima kasih atas kunjungan dari BEM FH UNDIP, serta harapan agar kegiatan ini menjadi awal dari hubungan kelembagaan yang positif, produktif, dan berkelanjutan.
Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama FSH UIN Sunan Kalijaga, Dr. Saifuddin, S.H.I., M.H.I., turut memberikan sambutan dengan menyampaikan refleksi sejarah dua tokoh besar: Sunan Kalijaga dan Pangeran Diponegoro. Ia menggarisbawahi bahwa meskipun UIN Sunan Kalijaga berada di Yogyakarta dan UNDIP di Jawa Tengah, masing-masing kampus justru mengambil nama tokoh besar dari daerah lain, sebagai simbol penghormatan terhadap perjuangan nasional lintas wilayah.
Setelah sesi pembukaan, acara berlanjut ke agenda utama berupa Focus Group Discussion (FGD) yang terbagi menjadi tujuh kelompok. Masing-masing kelompok mendalami topik-topik penting dalam pengembangan organisasi mahasiswa, seperti manajemen internal, pengelolaan sumber daya, keuangan, riset hukum, advokasi kebijakan, pengabdian masyarakat, hingga pengelolaan program kerja berbasis isu kekinian.
Diskusi berlangsung dinamis dan penuh semangat. Para peserta secara aktif berbagi pengalaman, strategi, serta berbagai inovasi yang telah maupun akan diimplementasikan dalam organisasi masing-masing. Banyak ide kreatif yang muncul, membuka peluang kolaborasi lebih lanjut, seperti riset bersama, pertukaran data kajian, hingga pembentukan forum akademik antar-kampus.
Acara resmi ditutup sekitar pukul 12.30 WIB dengan sesi dokumentasi bersama. Momen ini juga dimanfaatkan untuk saling bertukar cendera mata sebagai tanda persahabatan serta komitmen bersama membangun kolaborasi yang berkelanjutan.
Laporan ini disusun sebagai dokumentasi kegiatan sekaligus catatan penting atas keberhasilan studi banding tersebut. Diharapkan hasil dari pertemuan ini memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan organisasi mahasiswa hukum di masa mendatang. (tn)