Dekan FSH Sampaikan Kontribusi UIN Sunan Kalijaga dalam Mendukung Prinsip Keragaman dan Kebinekaan

Dekan FSH, Prof. Dr. Drs. H. Makhrus, S.H., M.Hum. menyampaikan ucapan selamat dan sukses atas keputusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang akan memberikan gelar Dr. Honoris Causa kepada tiga tokoh dunia yang sekaligus perwakilan kelompok agama. Tiga tokoh yang bakal mendapat gelar kehormatan tersebut adalah Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH. Yahya Cholil Staqut, kemudian disusul Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Periode 2005-2010, dr. Sudibyo Markus, M. B. A., dan jua Presiden Dewan Kepausan untuk Dialog Antar Agama Takhta Suci di Vatikan, Kardinal Miguel Angel Ayuso Guixot, M.C.C.J.

Sebagaimana dipahami, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang menyandang predikat terbaik versi UniRank pada tahun 2022 lalu, akan menunaikan gawe besar dengan memberikan penganugerahan pada tiga tokoh besar lintas agama itu pada Senin (13/2) ini. Acara agung tersebut persisnya akan digelar di Gedung Prof. H.M Amin Abdullah (Multipurpose) kampus a quo dan disiarkan secara langsung melalui kanal media sosial YouTube UIN Sunan Kalijaga.

Disadari dari momentum ini, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sesungguhnya kembali menegaskan bahwasanya ia memang merupakan rumah bagi semua iman. PTKIN yang menyandang status tertua di tanah ini pula menegaskan bahwa ia adalah tempat yang nyaman bagi semua agama, tradisi, mazhab, dan sepenuhnya mendukung prinsip kebinekaan serta menghargai perbedaan. Dengan demikian, dalam perihal ini UIN Sunan Kalijaga sekali lagi ingin menunjukkan bentuk penghargaannya serta sekaligus pula menjadi bukti konkrit dalam perihal mendukung perdamaian dan moderasi beragama.

Banyak Kontribusi

Menilik latar belakang saban tokoh tersebut sejatinya memang masing-masing memiliki kekhasan dan karakteristik yang bisa menjadi contoh berhubungan dengan toleransi dan kemanusiaan, khususnya hubungan antar agama. Diakui, banyak kontribusi mereka sehingga sudah sangat pantas jika dipandang menjadi suri teladan kepada masyarakat banyak.Melalui penganugerahanDoctor HCsecara tegas dinyatakan kepada perwakilan Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, serta umat Katolik bahwa mereka merupakan bagian simbol dari menjaga keragaman dan menghargai perbedaan.

Tentu sudah disadari, pemberian gelar kepada Gus Yahya amat signifikan atas perannya bahkan semenjak sebelum menjadi ketum PBNU. Kemudian ketika menjabat ketum PBNU, beliau berhasil mengadakan acara R20 di Bali dan Yogyakarta, yang mana pada saat itu kapabel menghadirkan banyak tokoh agama dunia seraya mampu berbagi tentang pengalamannya bagaimana memimpin umat. Lalu, alasan dibalik pemberian Doctor HC kepada Sudibyo Markus berdasarkan perannya dalam banyak kegiatan relasi antar iman humanitarian, kegiatan internasional, kemanusiaan dan perannya yang paling terkenal adalah perdamaian antara pemerintah Filipina dengan kelompok Islam Moro. Sementaraitu, Paus Fransiskusadalah pemimpin umat yang berhati lembut, mempunyai kecakapan dan mampu berkomunikasi kepada semua umat serta sikapnya tidak membedakan ras ataupun etnis.

Komitmen

Pemberian penghargaan kepada tiga pemimpin umat beragama tersebut merupakan komitmenUIN Sunan Kalijagauntuk menjadikan kampus ini tempat yang nyaman bagi semua umat beragama, etnis, dan budaya. Selain itu,dari perihal ini UIN Sunan Kalijagajuga ingin menunjukkan tanggung jawabnya dalam isu keragaman, dialog antar iman serta mendorong peran Indonesia lebih aktif sebagai negara dengan jumlah Muslim terbesar di dunia. Penganugerahan ini sebagai salah satu cara untuk menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas karya dan peran mereka.

Dengan demikian, pada akhirnya UIN Sunan Kalijaga berharap melalui penganugerahan gelar kehormatan Doctor HC ini dapat membumikan kontribusi tiga tokoh besar dunia tersebut sehingga dapat memberikan inspirasi dan dorongan bagi generasi saat ini untuk terus berjuang dalam membangun solidaritas dan kemanusiaan antar bangsa dan agama.