Dilihat 0 Kali

03_537_WhatsApp Image 2025-08-19 at 07.53.00_5e7cef9a.jpg

Selasa, 19 Agustus 2025 08:50:00 WIB

FROM GOOD TO GREAT: DARI BAIK MENJADI HEBAT

Yogyakarta, 11/08/2025  Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta kembali menggelar acara pembekalan dan pelepasan wisuda bagi calon wisudawan/wati Periode IV Tahun Akademik 2024/2025. Kegiatan berlangsung di Ruang Teatrikal FSH lantai 1 mulai pukul 08.30 WIB hingga selesai.

Sebanyak 215 lulusan resmi dilepas dalam kesempatan ini, terdiri dari program sarjana, magister, hingga doktor. Adapun rinciannya:

  • S1 Hukum Keluarga Islam: 48 orang

  • S1 Hukum Ekonomi Syariah: 23 orang

  • S1 Hukum Tata Negara: 32 orang

  • S1 Perbandingan Mazhab: 12 orang

  • S1 Ilmu Hukum: 54 orang

  • S2 Ilmu Syariah: 44 orang

  • S3 Ilmu Syariah: 2 orang

Acara pembekalan menghadirkan tiga narasumber, yaitu Nur Fitriyani Hardi, M.Psi. dan M. Rashif Hilmi, S.Si., M.Sc. dari Cendi UIN Sunan Kalijaga, serta Ditya Tiwi Syafira, S.Farm., M.Pharm., Direktur YEC Brofesional. Pada kesempatan itu juga diberikan penghargaan kepada lulusan terbaik dan tercepat, baik di tingkat fakultas maupun program studi.

Pesan Dekan: From Good to Great

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum, Prof. Dr. Ali Sodiqin, M.Ag., menekankan pentingnya transformasi diri setelah menyelesaikan studi. Menurutnya, lulusan tidak boleh berhenti pada pencapaian akademik, tetapi harus mampu bergerak dari baik menjadi hebat (From Good to Great).

Beliau merumuskan tiga langkah penting transformasi tersebut:

  1. From Theory to Practice
    Mahasiswa selama ini dikenal sebagai kelompok elit dengan privilese akademik. Setelah lulus, mereka kembali menjadi warga masyarakat biasa. Karena itu, pola pikir harus bergeser dari teori ke praktik, dari idealis menjadi realistis, tanpa jatuh ke sikap pragmatis. Teori yang dipelajari harus mampu digunakan untuk menjawab persoalan nyata di masyarakat.

  2. From Discuss to Implement
    Diskusi selama kuliah melatih daya kritis dan keterbukaan terhadap perbedaan pendapat. Namun, setelah lulus, lulusan dituntut menghadirkan aksi nyata. Masyarakat membutuhkan implementasi dari ide-ide tersebut, baik melalui partisipasi sosial maupun pendampingan di berbagai lini kehidupan.

  3. From Thinking to Actualizing
    Tradisi berpikir mendalam di kampus harus diteruskan dalam bentuk aksi nyata. Masyarakat tidak hanya menunggu gagasan, tetapi juga kontribusi konkret dalam menyelesaikan persoalan. Lulusan diharapkan mampu membaca realitas, menganalisis sebab, sekaligus menawarkan solusi.

Kembali ke Masyarakat

Mengakhiri sambutannya, Dekan berpesan agar para lulusan mampu kembali ke masyarakat dengan membawa peran sebagai pemimpin. “Saatnya Anda menjadi pribadi yang mengintegrasikan teori dengan praktik, diskusi dengan implementasi, serta berpikir komprehensif dengan aksi nyata. Inilah jalan menuju transformasi diri, From Good to Great,” pungkasnya.